KOMPAS.com - Pandemi virus corona menyebabkan sebagian besar orang harus tetap tinggal di dalam rumah. Kondisi ini berpotensi menimbulkan berbagai efek, termasuk kenaikan berat badan tubuh.
Tetap tinggal di rumah membuat jalan-jalan rutin harian ke luar rumah maupun berolahraga di luar ruangan menjadi tidak dapat dilakukan seperti biasa.
Sebagian besar orang pun cenderung lebih sering menghabiskan waktu selama di rumah dengan menonton serial film, memasak, hingga menyetok makanan. Kondisi ini seringkali menyebabkan sulitnya menjaga berat badan.
Baca juga: Berikut Manfaat Makan Buah Kurma dan Kandungan Gizi di Dalamnya
Mengutip The Houston Chronicle, 16 April 2020, terapis Jessica Eiseman, membandingkan penyesuaian diri dengan kondisi yang diakibatkan oleh virus corona dengan kondisi seseorang yang berjuang melawan kesedihan.
"Pada awalnya, semua orang merasa terkejut. Sebagai manusia, kita semua membenci ketidakpastian," kata Jessica.
Menurut Jessica, orang yang bersedih juga tidak melakukan hal-hal rutin yang biasanya dilakukan. Makanan dan minuman pun menjadi sumber untuk memperbaiki mood.
Baca juga: Pengusaha Kuliner Ini Jadikan Rumah Makan Miliknya Dapur Umum Covid-19
Jessica mengatakan, ada akronim untuk tanda-tanda peringatan dari perilaku merusak diri sendiri, yaitu HALT atau Hungry (lapar), Angry (marah), Lonely (kesepian), dan Tired (lelah).
Namun demikian, Jessica menyebut bahwa makan dengan benar, aktif, dan tetap melawan stres dengan cara positif masih tetap dapat dilakukan.
Melansir Psychology Today, berikut adalah beberapa saran yang dapat diikuti:
Baca juga: Panduan Pola Makan Bergizi dan Seimbang selama Pandemi Covid-19
1. Makan makanan bergizi
Tubuh yang diberi gizi yang baik memiliki pelindung terhadap stres yang lebih kuat. Makanan tertentu dapat melindungi Anda, sedangkan makanan lain dapat merusak daya tahan tubuh Anda.
Makanan berserat tinggi yang dicerna secara perlahan seperti biji-bijian dan pasta dapat menstabilkan kadar gula darah.
Mengutip Pshychology Today, studi menunjukkan bahwa makanan yang mengandung asam lemak omega 3 melindungi tubuh dari penyakit jantung dan mengurangi depresi ringan.
Adapun contoh makanan yang mengandung omega 3 adalah kacang-kacangan, biji-bijian, dan kandungan minyak seperti pada kedelai.
Baca juga: Jalani Diet, HyunA Perlihatkan Porsi Makannya yang Mencengangkan
2. Memberi porsi pada makanan yang dikonsumsi
Ketika berada di rumah, akan menjadi mudah untuk selalu makan seketika begitu kita menginginkannya.
Jika tidak menentukan porsi pada makanan yang akan dimakan, secara otomatis, seseorang akan makan lebih banyak.
Kondisi ini membuat peningkatan berat badan yang tidak diinginkan hingga obesitas.
Oleh karena itu, ada baiknya untuk menentukan porsi makanan pada piring atau mangkuk. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan piring yang lebih kecil memicu seseorang untuk makan lebih sedikit.
Baca juga: Kebiasan Penting Agar Terhindar dari Diet Yo-Yo
3. Mempraktikkan mindful eating
Hindari kebiasaan makan sambil berdiri atau melakukan kegiatan lain. Jadikan makan sebagai sebuah kegiatan tunggal.
Duduk, makan perlahan, mengunyah sebelum menelan, menghargai tekstur, aroma, dan rasa makanan dapat membantu Anda bersantai dan menikmati makanan. Upaya ini juga membantu kerja pencernaan.
Selain itu, pada saat tersebut, perut juga dapat memberikan sinyal kepada otak ketika sudah terasa kenyang dan Anda pun cenderung akan makan dengan cukup atau tidak berlebihan.
Baca juga: Lapar Saat Diet, Melaney Ricardo Pajang Foto Dua Sosok Ini agar Memotivasinya
4. Berolahraga
Selain nutrisi yang baik, olahraga juga diperlukan untuk menjaga berat badan dan tubuh yang tetap sehat.
Lakukan kegiatan olahraga yang dapat dikerjakan di dalam ruangan seperti lari-lari kecil, berjalan, push-up atau angkat beban.
Selain itu, banyak pula panduan olahraga dalam ruangan yang dapat diakses melalui internet.
Baca juga: Berat Badan Turun 15 Kg, Coba Tips Diet ala Melaney Ricardo
5. Tidur cukup
Untuk menciptakan tubuh yang sehat, selain nutrisi dan berolahraga, dibutuhkan pula tidur yang cukup. Jadikan tidur 8 jam sebagai prioritas.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memicu peningkatan risiko obesitas dan penambahan berat badan.
Hormon stres merespon dan dapat menyebabkan peningkatan konsumsi gula atau melalui kafein.
Baca juga: Cara Penerapan Diet Rendah Garam untuk Turunkan Hipertensi
"makan" - Google Berita
April 20, 2020 at 06:04AM
https://ift.tt/2RSB1At
Nafsu Makan Naik Saat Karantina di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini untuk Jaga Berat Badan - Kompas.com - KOMPAS.com
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nafsu Makan Naik Saat Karantina di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini untuk Jaga Berat Badan - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment