Liputan6.com, Jakarta Masing-masing orang punya kebiasaan berbeda saat berbuka puasa di bulan Ramadan. Ada yang memilih langsung menyantap makanan berat segera setelah menikmati takjil, ada yang menunda makan berat hingga menunaikan salat tarawih.
Sesungguhnya, kapan waktu yang tepat menyantap makanan berat saat berbuka puasa?
Guru Besar Gizi dan Pangan Institut Pertanian Bogor Ali Khomsan tak menyarankan makan besar terlalu malam di bulan Ramadan.
"Ketika sudah buka puasa dengan minum dan makan yang manis-manis, sesudah salat Magrib ikuti dengan makan berat," saran Ali saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bila menunda makan besar usai salat tarawih, itu artinya tubuh hanya butuh waktu sebentar untuk mencerna makanan. Misalnya, makan dimulai pukul 20.30, lalu tidur jam 22.00. Itu artinya jarak antara makan dengan tidur hanya sekitar satu jam.
"Itu jarak yang terlalu sedikit, tidak memberi kesempatan saluran pencernaan bekerja sebaik mungkin. Sistem pencernaan butuh waktu 4-5 jam untuk mencerna makanan dengan baik," kata pria yang sudah menjadi dosen di IPB sejak 1983 ini.
Boleh Makan Camilan Usai Tarawih
Beberapa orang kerap merasa kembali lapar usai salat tarawih. Ali tidak melarang kembali makan usai salah Tarawih.
"Kalau habis tarawih ingin makan snack, silakan saja," katanya.
Idealnya camilan yang dikudap saat sudah malam tidak tinggi kalori. Bisa yogurt atau buah rendah gula.
"makan" - Google Berita
April 27, 2020 at 03:30AM
https://ift.tt/2zsyXbX
Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat Santap Makanan Berat Saat Berbuka? - Liputan6.com
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat Santap Makanan Berat Saat Berbuka? - Liputan6.com"
Post a Comment