KOMPAS.com – Secara logika, makan lebih banyak berarti kenyang lebih lama. Tak heran banyak orang yang makan banyak saat sahur dengan tujuan memberi rasa kenyang lebih lama hingga saat berbuka puasa.
Namun, rupanya hal tersebut tidak baik untuk dilakukan. Hal itu diungkapkan oleh dokter gizi dr Juwalita Surapsari, SpGK.
“Makan terlalu banyak tidak akan menjamin kita kenyang lebih lama,” tutur Juwalita kepada Kompas.com, Senin (27/4/2020).
Baca juga: Dokter Ungkap Cara Sahur yang Benar dan Manfaatnya Saat Pandemi Corona
Ia mencontohkan, makan mie instan sebanyak 2 bungkus dengan kalori sekitar 600-700 kkal tanpa penambahan protein seperti telur dan serat dari sayuran tidak akan memberikan rasa kenyang dalam waktu lama.
“Dengan 600-700 kkal kita bisa mendapatkan makanan dengan gizi yang lengkap. Misalnya nasi 150 gram, 1 potong sedang ayam panggang, 1 potong tahu dan 1 potong tempe goreng, serta sayur bayam bening 1 mangkuk. Ditutup dengan papaya 1 potong sedang,” papar Juwalita.
Baca juga: Ini Manfaat Kurma untuk Kesehatan Saat Buka Puasa dan Sahur
Dengan jumlah kalori yang sama, rasa kenyang akan terasa lebih lama karena adanya protein dan serat yang mengenyangkan.
“Sama-sama 600-700 kkal tapi dampaknya akan berbeda untuk tubuh,” lanjutnya.
Protein dan serat adalah dua komponen yang sangat berpengaruh terhadap rasa kenyang. Sementara itu, karbohidrat tidak akan bertahan lama karena dibakar lebih cepat oleh tubuh dibanding protein.
"makan" - Google Berita
April 28, 2020 at 03:45AM
https://ift.tt/2KJMiyV
Makan Banyak saat Sahur Tak Bikin Lebih Kenyang, Ahli Jelaskan - Kompas.com - KOMPAS.com
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Makan Banyak saat Sahur Tak Bikin Lebih Kenyang, Ahli Jelaskan - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment