Search

5 Cara Mengatasi Food Coma, Kebiasaan Mengantuk Setelah Makan | merdeka.com - merdeka.com

5 Cara Mengatasi Food Coma, Kebiasaan Mengantuk Setelah Makan ilustrasi mengantuk setelah makan. © distractify.com

Merdeka.com - Mayoritas orang pasti pernah mengalami kondisi di mana sulit berkonsentrasi saat lapar, namun mengantuk saat sudah kenyang. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah Food Coma atau postprandial somnolence.

Hal ini umum terjadi pada setiap orang. Penyebabnya adalah ketidakseimbangan asupan yang dikonsumsi saat makan. Dalam jurnal eLife, William Ja mengatakan bahwa porsi makanan yang besar dapat menyababkan terjadinya Food Coma.

Istilah Food Coma mungkin masih asing di telinga masyarakat awam. Berikut kami rangkumkan informasi mengenai Food Coma, rasa kantuk yang datang setelah makan dan cara mengatasinya.

1 dari 7 halaman

Mengenal Food Coma

Tingginya garam yang dikonsumsi dapat mempengaruhi munculnya rasa kantuk. Sebab karbohidrat yang dikonsumsi dalam jumlah besar mampu mempengaruhi sintesis serotonin.

Shutterstock/Tom Wang

Serotonin merupakan senyawa kimia di dalam tubuh yang bekerja mengantar pesan antar sel. Serotonin ini dapat mempengaruhi suasana hati jika jumlahnya tidak seimbang.

Untuk menghasilkan serotonin tubuh memerlukan bahan bernama triptofan. Bahan ini tidak dihasilkan oleh tubuh melainkan makanan yang dikonsumsi.

2 dari 7 halaman

Penyebab Food Coma

Jumlah triptofan yang terlalu rendah berbanding lurus dengan rendahnya serotonin dalam tubuh. Serotonin yang rendah ini dapat mempengaruhi suasana hati menjadi lebih cepat marah, lesu, bahkan cemas.

Sebaliknya jika jumlah triptofan terlalu tinggi dimana serotonin juga akan tinggi, seseorang akan mudah mengantuk. Ketidak seimbangan inilah yang kemudian membuat respon tubuh dapat mengantuk atau mudah marah.

Oleh karena itu, ada baiknya jika triptofan dalam jumlah seimbang. Untuk membuat jumlah triptofan seimbang, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mencegah food coma:

3 dari 7 halaman

1. Jangan Lewatkan Sarapan

Sebagian orang mungkin melewatkan sarapan dengan berbagai alasan. Ada yang melewatkan sarapan karena tidak sempat. Ada juga yang melewatkan sarapan karena tidak biasa sarapan. Namun hal ini tidak baik untuk terus dilakukan. Saat seseorang melewatkan sarapan, tubuh akan merasakan kelaparan yang lebih.

2015 Merdeka.com/bigdaddydiet.com

Jika tubuh kekurangan energi untuk beraktivitas, pada saat jam makan siang, orang akan mengambil porsi dalam jumlah besar untuk mengganti porsi sarapan. Penggantian porsi sarapan dengan menambah porsi makan siang dua kali lipat justru tidak baik untuk tubuh. Tubuh akan akan bekerja terlalu keras untuk mencerna makanan yang telah masuk.

Hal ini yang kemudian memudahkan food coma terjadi. Perasaan kantuk yang luar biasa akan datang karena tidak seimbangnya senyawa triptofan. Oleh karena itu, ada baiknya jika melakukan sarapan setiap hari sekalipun dalam jumlah kecil.

4 dari 7 halaman

2. Makan dalam Jumlah Porsi Sedikit

William Ja dalam jurnal eLife mengatakan, fakta kebiasaan makan dalam porsi besar dapat meningkatkan jam tidur pada lalat buah. Sama halnya dengan yang terjadi pada manusia, respon ini terjadi akibat meningkatnya aktivitas otak akibat jumlah porsi makanan yang terlalu besar.

Pixabay

Serupa dengan Ja, Marque Medical menyebutkan bahwa dengan mengonsumsi makanan dalam jumlah kecil parasimpatik akan merespon dengan lebih baik. Semakin baik respon parasimpatik, maka kontrol akan rasa kantuk akan lebih mudah. Jadi, ada baiknya jika mengontrol jumlah porsi yang dimakan.

5 dari 7 halaman

3. Cukup Tidur

Tidur yang cukup akan membuat tubuh beristirahat dengan maksimal. Pola tidur yang tidak teratur dari waktu yang seharusnya dapat membuat serangan Food Coma mejadi lebih sulit dilawan.

2018 Merdeka.com/Pixabay

Jika tubuh telah menerima jam istirahat yang cukup, maka untuk menghindari Food Coma hanya diperlukan pengaturan porsi.

6 dari 7 halaman

4. Kontrol Jumlah Asupan

Sejalan dengan jumlah porsi yang harus dibatasi, asupan yang seimbang penting untuk menghindari Food Coma. Tidak hanya tinggi karbohidrat, namun juga dilengkapi protein, serat, mineral, lemak, dan vitamin. Perbandingan yang baik untuk mengonsumsi protein dan karbohidrat adalah 1:2.

www.dfitpt.com

Bisa juga menambahkan camilan di antara jam makan siang. Posisi camilan ini mampu mengurangi rasa lapar saat jam makan siang. Sehingga asupan yang diambil saat makan siang tidak terlalu tinggi karbohidrat. Pilih camilan yang tidak terlalu berat, agar asupan saat makan siang juga tidak terlalu sedikit.

7 dari 7 halaman

Beraktivitas Setelah Makan

Jangan tidur dan bermalas-malasan setelah makan. Pilih aktivitas-aktivitas yang dapat membuat mata tetap terjaga. Semakin sedikit aktivitas yang dilakukan, maka akan semakin mudah rasa kantuk datang. Butuh adanya aktivitas untuk membuar tubuh tetap bergerak, sehingga pembakaran asupan dalam tubuh tidak hanya menumpukkan banyak gula.

Cara-cara di atas dapat dipraktikkan secara rutin agar Food Coma dapat dicegah dan ditangani. Kunci dari mengatasi Food Coma adalah menjaga keseimbangan asupan.

Different foods play different roles in mammalian physiology, tutur William Ja.

Intinya setiap makanan memiliki peranannya sendiri di dalam tubuh. Oleh karena itu penting untuk berlaku bijaksana dalam memilih makanan. Tidak terlalu banyak makan, tetapi juga tidak kekurangan asupan. Di dalam tubuh yang sehat dibutuhkan pola hidup yang sehat.

[snw]

Let's block ads! (Why?)



"makan" - Google Berita
February 11, 2020 at 02:10PM
https://ift.tt/2OGH8Gj

5 Cara Mengatasi Food Coma, Kebiasaan Mengantuk Setelah Makan | merdeka.com - merdeka.com
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2

Bagikan Berita Ini

0 Response to "5 Cara Mengatasi Food Coma, Kebiasaan Mengantuk Setelah Makan | merdeka.com - merdeka.com"

Post a Comment


Powered by Blogger.