Pernyataan tersebut dinilai kurang tepat. Telur merupakan salah satu sumber protein yang terbaik. Salah satu fungsi protein adalah memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh, termasuk otot.
Namun, otot yang kekar hanya dapat terbentuk jika dipicu oleh olahraga. Proses olahraga membentuk luka-luka kecil pada serat otot jaringan ikat. Asupan protein yang banyak dapat membuat jaringan otot pulih dan terus menebal.
"Mau makan telur 40 butir atau berapapun jumlahnya, kalau enggak olahraga, tidak akan menjadi otot," kata Mister World Indonesia Radityo Wahyu Senoputro dalam diskusi media mengenai asupan protein, Jakarta, Selasa (17/12).Radityo juga mengatakan, bukan sembarang olahraga yang bisa membentuk otot. Olahraga yang membentuk otot adalah yang berhubungan dengan beban, bukan aerobik.
"Pembentukan otot itu terjadi saat otot diberikan beban, misalnya seperti olahraga angkat beban," ujar Radityo yang juga merupakan pemenang L-Men of The Year 2019.
Asupan protein untuk membentuk otot saat berolahraga juga tak melulu harus bersumber dari telur. Protein lain seperti daging, ayam, dan susu juga dapat membentuk otot yang kekar ketika diiringi dengan olahraga.
"Enggak harus dari telur, protein apa pun, dan jumlahnya diperhatikan diikuti dengan olahraga dapat membentuk otot," kata Brand Manager L-Men Jesaya Christian.Studi menunjukkan, asupan protein pada orang dewasa yang berolahraga adalah 1,6-2,2 gr/kg berat badan per hari. Misalnya, jika berat badan 62 kg, maka kebutuhan protein dengan rata-rata 2 gr/kg adalah 124 gr protein per hari.
(ptj/asr)
"makan" - Google Berita
December 18, 2019 at 07:13PM
https://ift.tt/36H3nCG
Menakar Mitos soal Makan Banyak Telur Bikin Tubuh Kekar - CNN Indonesia
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menakar Mitos soal Makan Banyak Telur Bikin Tubuh Kekar - CNN Indonesia"
Post a Comment